Penumpang Naik 100% di 2019, KAI Butuh Tambah 1.000 KRL

Jakarta -PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui anak usahanya PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) membutuhkan tambahan kurang lebih 1.000 kereta hingga 2019 dari jumlah saat ini 800 kereta. Tambahan ini untuk mengejar target mengangkut 1,2 juta penumpang di Jabodetabek atau naik 100% dari rata-rata saat ini sekitar 600.000 orang/ hari.

"Saya pikir ini bisa tercapai di 2019. Kita akan beli kereta kurang lebih 1.000 lagi," kata Direktur Keuangan PT KAI Kurniadi Atmosasmito di Stasiun Gambir Jakarta Pusat, Senin (10/1/2014).


Kurniadi mengatakan saat ini PT KAI sudah punya rancangan program tambahan 860 kereta untuk periode 2013-2019. Rencana skema pembiayaannya sebanyak 80% dari bank dan 20% dari dana internal.


"Target 2019 kita sudah punya sekitar 1.400 kereta dengan mengangkut penumpang 1,2 juta per hari," katanya.


Dari penambahan selama 6 tahun, maka pada 2019 jumlah kereta yang beroperasi mencapai 1.400 kereta. Jumlah itu memang jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah kereta yang ditambah dan yang sudah ada (1.660 kereta), karena hingga 2019 akan ada sekitar 200 kereta lebih yang diganti dengan kereta baru.


Rata-rata jumlah penumpang KRL Commuter Line Jabodetabek saat ini berkisar 600.000 orang/hari.


Untuk merealisasikan program ini, sebanyak 4 bank yaitu PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengucurkan kredit Rp 2,3 triliun ke PT Kereta Api Indonesia (KAI).


Total pinjaman diberikan keempat bank ini adalah Rp 2,38 triliun. Ini untuk pengembangan prasarana kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek.


(hen/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!