PLN Dari Rugi Rp 21 Triliun Jadi Untung Rp 15 Triliun, Naik 171%

Jakarta -PT PLN (Persero) mencatat laba Rp 15 triliun dalam sembilan bulan pertama 2014, naik 171%. Tahun lalu pada periode yang saham PLN masih mencatat rugi Rp 21 triliun.

Seperti dikutip dari laporan kinerja PLN triwulan III-2014, Senin (10/11/2014), keuntungan selisih kurs alias nilai tukar uang yang membuat perusahaan negara itu mencetak laba. Tahun lalu, PLN mengalami rugi selisih kurs hingga Rp 38 triliun. Sedangkan tahun ini ada laba kurs Rp 2 triliun.


Pendapatan PLN di triwulan III-2014 tercatat Rp 218 triliun, naik 18,4% dari pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 184 triliun.


Penjualan tenaga listrik masih jadi penyumbang terbesar omzet PLN. Pada sembilan bulan pertama tahun ini penjualan tenaga listrik dibukukan Rp 133 triliun, dari sebelumnya hanya Rp 110 triliun.


Pemerintah juga masih memberikan subsidi listrik sebesar Rp 83 triliun tahun ini, sedangkan di tahun sebelumnya hany Rp 72 triliun.


Tingginya harga bahan bakar untuk pembangkit membuat beban usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) listrik ini terkerek menjadi Rp 178 triliun di akhir September 2014, tahun lalu beban usahanya hanya Rp 155 triliun.


Perseroan pun mencetak laba sebelum pajak Rp 18 triliun setelah dipotong beban lain-lain. Tingginya beban lain-lain di tahun lalu membuat PLN malah mencatat rugi usaha tahun lalu, besarnya Rp 28 triliun.


Aset perusahaan pelat merah ini di akhir September 2014 bertambah hingga tercatat Rp 621 triliun dibandingkan aset tahun lalu pada periode yang sama Rp 595 triliun.


(ang/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!