Pernyataan ini sekaligus merespons keinginan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) yang menginginkan Solar subsidi tetap harus digelontorkan ke semua jenis kapal.
"Banyak demo, tetap saya tidak bisa. Subsidi BBM banyak penyalahgunaan dari user," tegas Susi di gedung DPR/MPR/DPD, Jakarta, Rabu (21/1/2015).
Susi menjelaskan, tahun ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hanya mengalokasikan Solar subsidi sebanyak 900.000 kiloliter (kl). Jumlah itu berkurang signifikan dibandingkan 2014 yang mencapai 2,1 juta kl.
"Pengurangan subsidi BBM dari 2,1 juta kl menjadi 900.000 kl karena banyak yang disalahgunakan. Banyak nelayan kecil yang tidak pernah pakai BBM subsidi," paparnya.
Hal itu juga sekaligus menjadi penegasan kecilnya Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor penangkapan ikan. Padahal selama ini, KKP mengalokasikan dana sebesar Rp 11 triliun hanya untuk memberikan Solar subsidi kepada seluruh kapal tangkap ikan.
"PNBP kita rendah dan saya kaget begitu masuk departemen ini. Anggaran Rp 6 triliun hanya dapat PNBP Rp 300 miliar. Belum lagi subsidi BBM yang kita keluarkan Rp 11 triliun," sindir Susi.
(wij/hds)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
