Data Departemen Keuangan AS yang dilansir dari CNN, Jumat (17/4/2015). jumlah utang pemerintah AS ke Jepang mencapai US$ 1,2244 triliun (sekitar Rp 16.000 triliun). Sedangkan utang pemerintah AS ke China mencapai US$ 1,2237 triliun (sekitar Rp 16.000 triliun). Bila dibulatkan dengan rupiah, jumlah utang pemerintah AS kepada dua negara ini mencapai Rp 32.000 triliun.
Utang pemerintah AS ke Jepang dan China berupa surat-surat berharga. Ini data hingga akhir Februari 2015. Bila dilihat dari jumlah utang pemerintah AS kepada dua negara itu, sangat jauh lebih besar dari total utang pemerintah Indonesia hingga Februari 2015 yang hanya Rp 2.702,29 triliun.
Sepanjang Januari 2015 lalu, utang pemerintah AS berupa surat berharga ini banyak dijual oleh Jepang dan China. Namun China menjual lebih banyak, sehingga jumlah utang pemerintah AS yang dipegang Jepang paling besar.
Namun data ini tidak disertakan dengan utang-utang pemerintah AS ke negara lain. Dalam data tersebut dikatakan, sdalam setahun terakhir utang pemerintah AS ke China turun US$ 49,2 miliar, sementara ke Jepang naik US$ 13,6 miliar.
Selama ini, China membeli surat-surat utang pemerintah AS sebagai langkah moneter mempertahankan nilai tukar yuan tetap rendah terhadap dolar AS. Sehingga barang ekspor China tetap murah dan kompetitif.
Selain 2 negara ini, utang pemerintah AS terbesar dipegang oleh bank sentralnya, yaitu Fedeeral Reserve atau The Fed. Nilai utang pemerintah AS yang dipegang The Fed adalah US$ 2,5 triliun, naik dari US$ 800 miliar di 2007 lalu.
(dnl/ang)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
