Mengintip Rencana Pertamina Hapus Bensin Premium Bulan Depan


//images.detik.com/content/2015/04/17/1034/070003_premium.jpg

Jakarta - PT Pertamina (Persero) mulai Mei 2015, bakal secara bertahap menghapus bensin premium di SPBU. Ini sebagai langkah awal, memenuhi permintaan pemerintah menghapus bensin premium dalam dua tahun.

Seperti diketahui juga, Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi yang dipimpin Faisal Basri, meminta agar Pertamina menghapus bensin premium, karena premium yang memiliki RON 88 ini sudah tidak ada lagi dijual di pasar minyak internasional. Apalagi mayoritas negara di dunia minimal menggunakan bahan bakar RON 92 alias Pertamax 92.


Langkah Pertamina menghapus bensin premium ini mendapat dukungan dari pemerintah. Salah satunya dari Menko Perekonomian Sofyan Djalil. Menurutnya memang sudah seharusnya Indonesia meninggalkan bensin premium, yang dikategorikan bensin kotor.


"Suatu saat RON 88 harus dihilangkan. Kita ikuti RON 92 dan 95 seperti di Eropa, baik buat lingkungan," kata Sofyan.


Pemerintah memang menginginkan bensin premium RON 88 dihilangkan karena kualitasnya yang buruk. "Pemerintah memang ingin RON 88 hilang," kata Sofyan.


Kebijakan Pertamina menghapus bensin premium ini tidak perlu izin ke pemerintah atau DPR. Karena premium sudah tidak lagi mendapatkan subsidi.


"Tidak perlu (ke DPR), ini kan aksi korporasi. Selama itu baik, kita dukung, Seperti Vi Gas kemarin, itu bagus. Bisa langsung dilakukan. Jadi kami dukung, silakan kerjakan," tegas Sofyan.


Bagaimana langkah Pertamina yang mulai menghapus premium bulan depan, apa pengganti premium dan bagaimana kualitas bensin baru tersebut, berikut rangkuman berita yang dihimpun detikFinance, Jumat (17/4/2015).