Menteri Agraria: Makam Mewah di Karawang Diisi Orang Jakarta

Jakarta -Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan Baldan menegaskan banyak makam mewah yang dikelola swasta namun tak punya fungsi sosial alias eksklusif untuk golongan sosial tertentu saja.

Ia mencontohkan makam mewah di Karawang, Jawa Barat, justru lebih banyak memfasilitasi warga Jakarta golongan mampu. Sedangkan masyarakat sekitar justru sebaliknya tak bisa menikmati fasilitas pemakaman di daerahnya.


"Ketika orang untuk menjadikan itu sebuah pemakaman itu sudah harusnya kan kalau ada pemakaman itu bisa untuk masyarakat sekitar. Ini orang sekitar nggak bisa, malah orang Jakarta yang masuk ke sana," kata Ferry di Istana, Jumat (17/4/2015).


Menurut Ferry sebagai pemakaman, seharusnya areal tersebut bisa memfasilitasi warga sekitar di pemakaman. Namun dengan adanya biaya-biaya tertentu dan harga tanah yang tinggi, tak semua kalangan bisa menjangkaunya.


"Inti dari pemakanam itu adalah fungsi sosial. Jangan sampai orang yang keluarganya punya uang itu cuma mereka, yang lain nggak boleh," katanya.


Ferry mengatakan selama ini pemakaman tak kena Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Sedangkan di sisi lain, kini mulai banyak bermunculan kawasan pemakaman elit seperti di Karawang.


"Kan banyak itu sekarang dan menjadi fenomena. San Diego Hills dikenal karena sebagai pemula," katanya.


Menurut Ferry, pemerintah sedang menghitung soal pengenaan PBB untuk pemakaman mewah. Penarikan PBB selama ini ditarik oleh pemerintah daerah, bukan pemerintah pusat.


"Ya tentu ada hitungannya, dan itu ada di Kemenkeu (Kementerian Keuangan). Kan PBB bukan kami yang nentuin," katanya.


(hen/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com