Dahlan Iskan Dorong 15 BUMN Ekspansi ke Myanmar

Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menjelaskan, ada 15 perusahaan pelat merah yang akan melebarkan sayapnya ke Myanmar. Langkah ini dilakukan, untuk menangkap peluang bisnis yang masih belum tergarap di Myanmar.

"Lima Belas BUMN akan ke Myanmar, cari rezeki," tutur Dahlan usai rapim di kantor pusat PT PLN, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (19/3/2013).


Perusahaan pelat merah yang akan melebarkan sayapnya ke Myanmar salah satunya adalah PT PLN. PLN akan menjadi supervisi sistem jaringan kelistrikan di Myanmar karena sistem kelistrikan di sana kurang baik.


Setelah PLN, PT Timah Tbk akan melakukan penambangan pada lahan 10.0000 hektar di Myanmar mulai tahun ini. "Tahun ini mulai tambang. Tidak hanya perusahaan asing nambang di Indonesia tapi kita juga akan nambang di luar," tambahnya.


Selain itu, ada anak usaha PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (GIAA) yakni PT GMF Aero Asia yang siap membuka perwakilannya untuk melakukan perawatan pesawat di Myanmar.


"Bukit Asam akan bangun pembangkit listrik di mulut tambang kapasitas 2x20 MW. Ini yang akan jadi terbesar," sebutnya.


Perusahaan semen pelat merah, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan perusahaan pupuk milik negara, PT Pupuk Indonesia Holding Company siap melengkapi BUMN yang melakukan perluasan usaha di Myanmar.


Dahlan juga menjelaskan, rencana bisnis di Myanmar ini, tidak terpengaruh dengan kondisi politik di sana. "Di sana tren semakin baik, arah menuju demokrasi di sana tampak nyata," jelasnya.


Untuk memfasilitasi pembiayaan dan urusan keuangan, PT BNI Tbk akan menancapkan kakinya di Myanmar. Dari 15 BUMN, Dahlan tak merinci semua perusahaan yang melakukan siap ekspansi ke Myanmar.


Dahlan beralasan, masih ada beberapa BUMN yang belum secara kongkrit merancang rencana bisnis ke Myanmar. Tetapi tahun ini, ada beberapa BUMN yang siap menjalankan rencananya.


"Semen, PLN, GMF, Timah, bisa tahun ini. Kalau Telkom harus tunggu hasil tender," cetusnya.


(feb/ang)