Hampir 20 Tahun Produksi Minyak RI Terus Turun

Jakarta - Selama hampir 20 tahun ini produksi atau lifting minyak Indonesia terus menurun karena tidak adanya sumur minyak baru. Tahun ini, produksi minyak Indonesia diprediksi hanya 840 ribu barel per hari.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini mengatakan, produksi minyak tersebut lebih rendah dibandingkan target pemerintah 900 ribu barel per hari.


"Tahun ini 830 ribu-840 ribu barel per hari, titik. Meski demikian, bukan berarti saya akan tidur, kita akan tetap bekerja keras," tegas Rudi di acara Indonesia Oil and Gas Industri Outlook 2013, Opportunities and Challenges, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, Jakarta, Senin (25/3/2013).


Dikatakan Rudi, patokan lifting atau produksi minyak pemerintah di APBN 2013 sebesar 900 ribu barel per hari sulit dicapai. Rudi menginginkan pemerintah agar realistis dalam menentukan target lifting minyak.


"Apabila tidak ingin postur APBN-nya terganggu terus, pakailah data yang realistis," lanjutnya.


Ditambahkan Rudi, tahun ini lifting minyak akan menghadapi tantangan zero decline (tidak ada penurunan). Sejak 20 tahun yang lalu, produksi minyak terus turun. Pada tahun lalu terjadi penurunan 6%.


"Setelah hampir 20 tahun kita mengalami negatif, maka tahun ini zero decline. Kita harus berani. Zero decline ini sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindarkan," tutupnya.


(zul/dnl)