Harapan Milyuner Rusdi Kirana di Balik Pembelian Ratusan Pesawat Airbus

Toulouse - Lion Air mengklaim tak hanya mengambil keuntungan praktis dari pemesanan 234 pesawat Airbus. Ada harapan yang jadi bagian negosiasi. Semua berkaitan dengan industri penerbangan nasional. Apa saja harapannya?

"Kita ingin Airbus mendukung pembangunan 25 simulator dan pusat training di bandara-bandara emas," kata Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana usai briefing bersama Airbus di Bandara Blagnac Toulouse, Prancis, Senin (18/3/2013) malam waktu setempat.


Saham pusat training itu akan dimiliki sepenuhnya Indonesia. Airbus hanya akan membantu dalam hal SDM.


Selain itu, Lion Air berharap Airbus bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) diketahui PT DI merupakan salah satu pemasok bagi Airbus, seperti pembuatan hidung pesawat jenis A320.


Lion Air juga menginginkan Airbus membangun bengkel di Indonesia. Saat ini bengkel mulai dikerjakan di Batam. Airbus mengelola bengkel itu dengan standar Eropa.


"Sebagai pembeli dalam jumlah besar, ini jadi bagian lobi kita hingga saat ini," ungkap Rusdi.


Hubungan Lion Air dan Airbus dalam hal pemesanan pesawat mulai intens sejak tahun 2010. Deal terjadi beberapa waktu belakangan. Akhirnya, kedua perusahaan meneken kontrak pemesanan 234 pesawat di Istana Kepresidenan Champ Elysee, Paris, Senin (18/3/2013).


Lion Air resmi memesan 234 pesawat Airbus yang terdiri dari 109 unit A320 neo, 65 unit A321 neo dan 60 unit A320 ceo. Total kontrak berjumlah 18,4 miliar euro atau sekitar Rp 230 triliun. Pesawat yang dipesan masih diselesaikan pihak Airbus dan dijadwalkan akan dikirim ke Indonesia secara bertahap mulai Juli 2014.


(try/dru)