ICRA: BBM Naik Rp 1.500/Liter, Kredit Bank Cuma Tumbuh 20%

Jakarta - Perusahaan pemeringkat efek, PT ICRA Indonesia memproyeksikan pinjaman perbankan akan tumbuh 20%-22% di tahun 2013. Pengaruh terbesar, diperkirakan berasal dari rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang bisa saja terjadi sebesar Rp 1.500/liter.

"Asumsi sudah memperhitungkan naik jadi Rp 6.000/liter, itu kita sudah hitung sampai kesana. Meski belum diketahui kapan akan dinaikan," ungkap Analis ICRA Indonesia Kreshna D Armand di Gedung Graha CIMB Niaga, Jalan Sudirman, Rabu (20/3/2013)


Menurutnya, tiga bulan berjalan di tahun ini ada perubahan makro ekonomi dimana kurang mendukung pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Ia menuturkan adanya ancaman inflasi yang bersumber dari berbagai aspek seperti naiknya tarif dasar listrik (TDL) dan upah pegawai serta potensi volatilitas pada harga makanan.


"Kemudian juga harga komoditas yang masih sulit lepas dari tekanan," tegasnya.


Kemudian, pertimbangan lainnya juga pada beberapa aturan yang memaksa perbankan mesti cepat beradaptasi.


"Perbankan juga perlu beradaptasi dengan peraturan baru yang memberikan sinyal diprioritaskannya prinsip kehati-hatian di atas prinsip ekspansif," sambung Kreshna.


Jika melihat perhitungan tahun 2012, kualitas kredit perbankan masih dinilai kuat. Ini terlihat pada rasio kecukupan modal yang meningkat ke angka 17,4% rasio kredit bermasalah yang menurun ke angka 1,9% dan marjin bunga bersih yang stabil pada bilangan 5,5%.


"ICRA Indonesia memperkirakan bahwa hal ini akan dapat dipertahankan di tahun 2013 dengan potensi dampak kondisi makroekonomi yang kurang kondusif dapat diredam dengan pendekatan konsevatif dalam pemberian pinjaman," pungkasnya.


(dru/dru)