Jika Diberi Kuota Impor, BUMN Ini Janji Turunkan Harga Daging Jadi Rp 50 Ribu

Jakarta - BUMN produsen gula dan sapi, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) janji menstabilkan harga daging sapi dalam kurun waktu 2-3 minggu, apabila diberikan kuota impor oleh pemerintah.

"Pokoknya dapat alokasi (impor), saya pesan 2-3 minggu kemudian barang masuk, dan dalam hitungan minggu turunkan harga Rp 50.000 hingga Rp 70.000 per kg," tutur Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro di kantor pusat RNI, kompleks Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (26/3/2013)


Hingga saat ini, pengajuan kuota impor daging oleh BUMN melalui Menteri BUMN Dahlan Iskan kepada Menteri Pertanian Suswono belum juga ditanggapi. Malahan dari 80.000 kg kuota impor daging dan sapi bakalan telah habis diambil oleh swasta.


Ismed menilai, sudah lebih dari 7 bulan ini harga daging masih bertengger di kisaran Rp 90.000 per kg. Padahal, para importir membeli daging dan sapi bakalan dengan harga sangat murah, yakni di kisaran Rp 30.000 per kg, sehingga bisa memperoleh laba sangat besar.


"BUMN jadi anak tiri sebagai alat negara stabilkan harga. Kementerian terkait seharusnya lindungi masyarakat bukan importir yang gagal stabilkan harga sapi," tambahnya.


Pada kesempatan yang sama, dengan harga jual daging Rp 50.000 hingga Rp 70.000 kg, RNI akan mengambil marjin keuntungan yang sedikit. Namun, dengan keuntungan itu, akan digunakan untuk subsidi pengembangan bibit sapi milik RNI di dalam negeri.


"Keuntungan itu untuk impor sapi betina produktif dan kembangkan pedet (bibit) di dalam negeri," pungkasnya.


(feb/dnl)