Menteri Pertanian Buka Suara Soal Mahalnya Bawang Merah

Jakarta - Menteri Pertanian Suswono mengakui mahalnya harga bawang merah dipengaruhi oleh terganggunya produksi bawang merah lokal. Menurutnya, banyaknya alih fungsi lahan bawang merah di pusat sentra produksi bawang merah Brebes adalah salah satu penyebab harga bawang merah tinggi.

"Nah petani akan menanam komoditas yang menguntungkan. Yang menarik di Brebes sudah mulai tanam ke padi. Orang beralih ke padi otomatis lahan komoditas tertentu (seperti bawang) akan berkurang," ungkap Suswono saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/3/2012).


Menurut Suswono, ongkos menanam bawang mewah jauh lebih sulit dan mahal bila dibandingkan menanam padi. Lalu bawang merah lebih rentan terkena efek hama bila dibandingkan dengan tanaman padi.


"Karena untuk menanam bawang membutuhkan biaya bisa mencapai Rp 60 jutaan. Kemudian perawatan juga intensif dan rentan di tanaman bawang merah ini. Kalau padi lahan seluas 1 ha, petani akan mendapatkan keuntungan Rp 6 juta/bulan. Ini soal pilihan dan hal yang sama juga ditemukan pada kedelai dan jagung lebih baik menanam ke jagung dan akhirnya kedelai kita berkurang," imbuhnya.


Oleh karena itu, ia membutuhkan reformasi agraria agar kebutuhan pada lahan bisa diselesaikan.


"Ini reformasi agraria penting untuk mendapatkan akses terhadap lahan. Jadi sekarang ini hanya petani berkutat di 0,3 ha padahal mungkin idealnya adalah 2 ha sehingga cost nya menjadi mahal dan tentu ini menjafi prioritas di Kementan yang menjadi kendala adalah lahan," cetusnya.


(wij/dnl)