Pegawai KAI Kagum dengan Kereta Cepat di China

Beijing - Para pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengikuti studi banding perkeretaapian di China dan berkesempatan menjajal kereta api cepat (CRH) Beijing-Tianjin. Kegiatan ini menjadi pengalaman yang berharga bagi 91 orang pegawai KAI yang terdiri dari lintas jabatan ini, mulai dari yang terendah sampai atas.

Mereka umumnya kagum dengan kondisi perkeretaapian di China khususnya di Beijing. Selain memiliki sarana dan prasarana kereta yang moderen. China juga memiliki kereta api cepat yang patut menjadi contoh buat Indonesia di kemudian hari.


"Sama sekali tak terasa, pindah rel juga tak terasa, tidak ada goncangan," kata Direktur Aset Non Produksi PT KAI Edy Sukmoro kepada detikFinance, di sela-sela acara program studi banding 'Melihat China dalam Perspektif Perkeretaapian' oleh PT KAI, Senin (18/3/2013)


Ia menambahkan pihak pemerintah China ternyata bekerjasama dengan Jepang dalam pengembangan lokomotif kereta api cepat. Kereta api cepat di China khususnya untuk rute Beijing-Tianjin mampu menembus kecepatan 300 km/Jam dengan pelayanan yang bagus.


"Luar biasalah, hampir tak ada goncangan, walaupun dalam kecepatan tinggi," ucap Edy.


Sementara itu VP Aset Non Produksi PT KAI Muhammad Barlian mengatakan komitmen pemerintah China yang tinggi terhadap perkembangan kereta api membuahkan hasil kualitas yang tinggi terhadap pelayanan kereta api, stasiun yang sangat bersih dan lain-lain.


"Pemerintah China itu komitmen terhadap perkeretaapiannya kuat," kata Barlian.


Sementara itu salah satu pegawai lainnya, dari pengawas listrik depo kereta di Semarang, Budi Arindho mengatakan terkesan dengan interior meja makan yang menyatu di belakang kursi kereta api cepat tersebut, layaknya di kursi pesawat terbang. Ia berharap hal semacam ini bisa dicontoh di Indonesia dalam rangka meningkatkan pelayanan PT KAI.


"Saya juga rasakan kereta ini nyaman dan tak terasa goyangan, sambungan rel tak bersuara, pokoknya enak," katanya.


(hen/ang)