Diiringi Demo Buruh, IHSG Tembus Rekor Intraday Tertinggi

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) siang ini berhasil menembus rekor intraday tertingginya sepanjang masa didorong aksi beli di saham-saham konstruksi dan finansial. Deflasi Maret juga memberi sentimen positif.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka berkurang 14,694 poin (0,29%) ke level 5.019,134 di peringatan hari buruh alias May Day. Posisi indeks yang sudah tinggi dimanfaatkan pelaku pasar untuk mengambil untung.


Maraknya demo di Jakarta membuat pelaku pasar semakin waspada. Apalagi dengan rencana kenaikan BBM subsidi yang belum jelas, beberapa pelaku pasar memilih keluar sejenak dari lantai bursa dengan melepas saham.


Untungnya, aksi beli selektif di saham-saham lapis dua berhasil menyelamatkan indeks dari jeratan negatif. Indeks pun sempat menanjak sampai posisi tertingginya hari ini di 5.054,356.


Posisi indeks tersebut merupakan rekor intraday tertingginya sepanjang masa. Rekor intraday tertinggi IHSG sebelumnya ada di 5.034,071 pada perdagangan kemarin.


Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (1/5/2013), IHSG naik 16,946 poin (0,34%) ke level 5.051,017. Sementara Indeks LQ45 menguat 1,929 poin (0,23%) ke level 859,049.


Penguatan IHSG sedikit terhambat oleh koreksi saham-saham komoditas yang terkena aksi ambil untung. Sama halnya dengan saham-saham konsumer, menufaktur dan aneka industri.


Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama bulan April 2013 terjadi deflasi 0,1%. Deflasi terjadi akibat penurunan harga beras dan gabah karena panen.


Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 90.837 kali pada volume 3,379 miliar lembar saham senilai Rp 3,459 triliun. Sebanyak 127 saham naik, sisanya 114 saham turun, dan 98 saham stagnan.


Pasar saham di China, Hong Kong, Filipina, Malaysia, Thailand, Taiwan dan Singapura hari ini tutup menyambut hari buruh internasional.


Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Indocement (INTP) naik Rp 600 ke Rp 27.000, Indofood (ICBP) naik Rp 500 ke Rp 11.950, Ultra Jaya (ULTJ) naik Rp 425 ke Rp 3.825, dan BRI (BBRI) naik Rp 400 ke Rp 9.800.


Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 7.000 ke Rp 145.000, Unilever (UNVR) turun Rp 900 ke Rp 25.350, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 800 ke Rp 35.950, dan Mandom (TCID) turun Rp 500 ke Rp 13.000.


(ang/dru)