PT INTI Impor Alat Pengendali BBM Subsidi dari China

Jakarta - Alat pengendali BBM subsidi yang bernama radio fraquency identification (RFID) akan dipasang di 100 juta kendaraan untuk mengendalikan BBM subsidi. Alat tersebut diimpor dari China.

"RFID-nya (radio fraquncy identification) yang dipasang sangat banyak mencapai 100 juta unit kendaraan," kata Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Tikno Sutisna kepada wartawan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (9/4/2013).


Dikatakan Tikno, karena jumlah yang banyak tersebut dan waktunya harus cepat, tidak bisa disuplai dari dalam negeri.


"Makanya RFID-nya akan impor dari pabrikan di China, saat ini sudah ada beberapa kandidat pabrikan mana saja, di mana kapasitas produksinya bisa mencapai 1 juta RFID dalam sehari," ujar Tikno.


Seperti diketahui, INTI mendapat proyek dari Pertamina untuk memasang RFID pada kendaraan bermotor dalam membangun sistem monitoring dan pengendalian BBM subsidi di 100 juta kendaraan dan 5.027 dan 92.000 nozzel.


"Teknologi RFID yang digunakan dalam proyek ini telah banyak diimplementasikan di berbagai negara misalnya, Turki dan India," tandasnya.


(rrd/dnl)