Soal Gedung Ramah Lingkungan, RI Kalah Jauh dari Singapura

Jakarta - Indonesia ternyata kalah jauh dengan Singapura dalam hal Green Building atau gedung ramah lingkungan. Di Singapura, hingga tahun 2012, angka Green Building sudah mencapai 1.500 bangunan, sementara di Indonesia hanya 6 bangunan saja.

Keenam bangunan itu meliputi Kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Gedung Sampoerna Strategic, Gedung BCA, Gedung Dahana, German Center, dan Gedung ITSB Deltamas milik Sinarmas Land.


Ketua Green Building Council Indonesia Naning Adiwoso mengatakan, Indonesia sudah saatnya untuk bisa mengejar ketertinggalan ini. Menurut Naning, keberadaan Green Building sangat penting bagi kondisi bumi maupun perekonomian Indonesia.


"Di Singapura di tahun 2005 cuma 5-6 Green Building, setelah 8 tahun sudah bisa 1.500. Nah kita harapkan bisa setengahnya. Kita baru ada 6 Green Building di Indonesia. Diharapkan bisa terus bertambah mengejar Singapura. Sekarang sudah ada 70 bangunan yang akan disertifikasi," kata Naning saat acara konferensi pers Sinarmas Land, di FX Senayan, Jakarta, Selasa (30/4/2013).


Sementara itu, Direktur Sinarmas Land Ignesjz Kemalawarta mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menciptakan Green Building di Indonesia. Terkait hal itu, pihaknya saat ini tengah merencanakan untuk bisa membangun Green Building yaitu Kantor BNI dan Green Office Park di BSD.


Menurutnya, dengan konsep Green Building tersebut akan bisa menghemat 20%-30% energi dan biaya untuk jangka panjang.


"Bisa menghemat 20-30 persen penurunan biaya jika green building. Walaupun memang di awal harga pembangunannya lebih tinggi 8 persen dari gedung biasa," ujarnya.


Untuk itu, pihaknya meminta kepada pemerintah untuk mendukung konsep Green Building dengan memberikan insentif kepada pengelola gedung.


"Ya kita hapkan ada dukungan dari pemerintah berupa insentif kayak pengurangan pajak bumi bangunan," kata dia.


(dru/dru)