Jalan Layang Non Tol Casablanca, Bagaimana Nasibnya Kini?

Jakarta - Proyek Jalan Layang Non Tol Tanah Abang-Kampung Melayu yang melewati jalan Casablanca (Prof. Dr. Satrio) saat ini masih mangkrak, karena ada kekurangan pembayaran oleh Pemprov DKI ke kontraktor. Lantas bagaimana nasibnya kini?

Kepala Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPK) Mardiasmo mengatakan, pihaknya sudah menyelesaikan audit proyek yang digarap oleh beberapa BUMN selaku kontraktornya.


"Audit BPKP sudah selesai, dan sekarang sedang dipelajari oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) biar objektif. Yang dikerjakan oleh BPKP sebagai auditor yakni data dan fakta. Minggu kedua Juni akan diumumkan," ujar Mardiasmo saat ditemui di Balai Kota usai bertemu Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama (Ahok), Senin (27/5/2013).


BPKP memang telah diminta oleh Pemprov DKI untuk mengaudit proyek ini. Sebab kekurangan bayar ke kontraktor dinilai janggal. Mardiasmo mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian PU terkait proyek ini mulai dari proses lelangnya. Semua kontrak pengerjaan akan diaudit lengkap.


Di tempat yang sama, Ahok mengatakan, pihaknya tidak akan membayar tunggakan ke kontraktor hingga hasil audit BPKP selesai dikerjakan. "Kalau BPKP bilang bayar, ya kita bayar," ujarnya.


Panjang jalan layang tersebut membentang dari jalan KH Mas Mansyur Tanah Abang hingga ke Kampung Melayu sepanjang 2,3 Km. Seperti diketahui pada era Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, awalnya jalan non tol tersebut dijadwalkan selesai Juni 2012. Namun target tak tercapai, sampai diubah hingga akhir 2012, walaupun sudah diubah tetap saja tak mencapai target hingga kini.


(dnl/hen)