Bulog akan Dapat Jatah Impor Daging di Luar Kuota 80.000 Ton

Jakarta - Pemerintah memberikan kewenangan kepada Perum Bulog untuk melakukan stabilisasi harga daging sapi di dalam negeri. Bulog akan mendapat jatah impor daging di luar kuota 2013 yang telah ditetapkan pemerintah sebesar 80.000 ton, mencakup 32.000 ton daging beku dan 48.000 ton sapi bakalan.

"Pemerintah beri Bulog kewenangan impor daging dan melakukan operasi pasar karena hanya Bulog yang bisa menjadi alat pemerintah untuk menstabilkan harga daging," ucap Menteri Pertanian (Mentan) Suswono ketika ditemui usai menghadiri rapan kerja dengan Komisi IV DPR, Rabu (29/5/2013).


Menurut Suswono, jika tambahan impor daging di luar kuota diberikan kepada swasta maka imbasnya swasta hanya akan mencari keuntungan semata. Sementara Perum Bulog, sebagai BUMN punya peran menstabilkan harga.


"Kalau swasta kan orientasinya mencari keuntungan, misalnya kasus bawang putih kemarin, kan pembeliannya (impor) tidak ada kenaikan, pembelian hanya Rp 9.000 per Kg kok bisa di konsumen Rp 90.000 per Kg. Ini kan dimana empatinya kepada konsumen," jelasnya.


Namun Suswono belum bisa memastikan berapa jumlah kuota impor daging sapi yang didapat Bulog. Rencananya daging impor dari Bulog akan dipakai untuk operasi pasar (OP).


"Ini lagi kita hitung. Juni ini Bulog sudah bisa operasi pasar untuk menstabilkan harga daging. Berapa jumlahnya? Kan begini, Jakarta ini kebutuhannya berapa sih? Satu bulan kan antara 3.000-4.000-an ton kan. Ya tentu kalau untuk keperluan operasi pasar tidak mungkin sebanyak itu. Nah kita lagi hitung berapa kebutuhan peningkatan kebutuhan pada Ramadhan berapa peningkatan kebutuhan pada hari Raya Idul Fitri dibandingkan hari normal, menurut informasi hanya 30% jadi saya kira untuk operasi pasar tidak akan banyak kok," tandas Suswono.


(rrd/hen)