Premium Jadi Rp 6.500 dan Solar Rp 5.500, Harga Properti Dipastikan Naik

Jakarta - Pemerintah berencana menaikkan harga BBM subsidi. Bensin premium naik jadi Rp 6.500/liter dan solar jadi Rp 5.500/liter. Harga properti dipastikan bakal bergerak naik juga. Apa alasannya?

"Harga properti pasti akan naik, pengaruhnya pasti naik karena bahan bangunan pun pasti akan naik, komponen pasti akan naik," ungkap

Direktur Keuangan Panghegar Group M. Sofyar saat ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Sabtu (1/6/2013).


Ia mengungkapkan, dengan kenaikan harga BBM tersebut, maka ongkos transportasi akan terdorong naik. Hal ini akan berimbas pada kenaikan harga bahan bangunan seperti semen dan besi. Sehingga pihak pengembang mau tidak mau menaikkan harga unit propertinya sebesar 10-15%.


"Kalau BBM naik berarti ada penyesuaian harga apartemen sebesar 10-15%. Karena komponennya yang terkait BBM seperti distribusi bahan bangunan, komponen besi dan semen itu akan naik. Contohnya apartemen seharga Rp 3 miliar itu akan naik 10%," tuturnya.


Selain itu, kenaikan harga BBM subsidi juga akan berdampak pada lamanya waktu penjualan. Karena konsumen akan berpikir ulang untuk membeli unit properti disebabkan kenaikan harga barang-barang lainnya.


"Pasti ada efeknya, karena untuk konsumen karena untuk membeli kehidupan yang lain juga meningkat. Mungkin target penjualan, target penjualan kita biasanya satu tahun mungkin akan lebih panjang 3 bulan. Selain itu investasi berikutnya juga akan menuntut biaya yang lebih tinggi," kata Sofyar.


(wij/dnl)