Ini Cara Pandang Masyarakat AS Tentang Kekayaan Alamnya

Den Haag - Perusahaan-perusahaan gas alam Amerika Serikat (AS) kini sampai pada kesimpulan bahwa mereka dapat menyediakan cukup gas untuk konsumsi AS dan membuat keuntungan ekstra dengan mengekspor ke negara-negara lain.

Lonjakan produksi ini merupakan salah satu langkah nyata pertama yang AS telah mampu ambil menuju independensi energi, namun beberapa politisi menyampaikan bahwa (dengan mengekspor gas) itu mungkin akan menimbulkan kenaikan harga bagi masyarakat AS, ujar Steve Chapman, seorang kolumnis dan penulis editorial untuk Chicago Tribune.


Undang-undang AS saat ini mensyaratkan harus ada persetujuan pemerintah federal untuk semua ekspor gas AS ke luar negeri.


Di antara mereka yang menyampaikan keraguan bahwa ekspor gas ke luar negeri akan menguntungkan adalah Presiden Barack Obama, yang menyatakan, "Saya harus membuat keputusan, keputusan pemerintah dalam garis-garis besar mengenai apakah kita akan mengekspor gas alam cair atau tidak sama sekali," demikian Obama dikutip dalam artikel "Mengekspor Gas Alam: Apakah Menguntungkan?" (National Center for Policy Analysis, 16/5/2013).


Beberapa anggota Kongres dari Demokrat tidak menganjurkan Presiden Obama untuk menyetujui ekspor gas alam, karena dampak negatif yang mungkin ditimbulkan pada kemampuan perusahaan-perusahaan utama AS untuk membeli gas.


Senator Ron Wyden dari Oregon memperingatkan bahwa konsumen-konsumen utama gas bisa terpukul dengan kenaikan harga energi dan terpaksa mengesampingkan upaya menciptakan lapangan kerja.


Senator Debbie Stabenow dari Michigan menyatakan bahwa tak ada manfaatnya untuk mengekspor hasil kekayaan bumi AS ke luar negeri.


Reaksi anggota Kongres dari Demokrat tersebut terbilang tidak lazim mengingat proses berpikir khas politisi AS bahwa mengurangi impor dan meningkatkan ekspor adalah baik.


Beberapa senator meyakini bahwa membiarkan gas alam mengalir ke luar bumi AS akan melemahkan kemampuan masyarakat AS untuk menggunakan komoditas tersebut. Beberapa perusahaan menentang ekspor gas alam karena mereka menilai bahwa itu kelak akan menjadi ekspor yang sulit dihentikan.


Di antara perusahaan tersebut adalah Dow Chemical, Alcoa, Nucor, dan Eastman Chemical, yang menyatakan bahwa menjual gas alam Amerika kepada rakyat Amerika adalah baik dan menjualnya kepada asing adalah buruk.


Perusahaan-perusahaan tersebut khawatir bahwa pembeli asing (importir) akan menawar sampai harga tertentu pada pembelian dalam jumlah besar.


Dow mengeluh bahwa ekspor dapat "mengganggu pasokan gas alam dan harga."


Tetapi selama ini tidak ada keberatan terhadap "gangguan" yang dalam 5 tahun terakhir telah meningkatkan pasokan gas alam cair sedangkan harga gas terus turun sampai 2/3 dari harga sebelumnya.


Sementara anggota Kongres dan perusahaan khawatir tentang kenaikan harga gas alam, masih belum jelas apakah mengizinkan ekspor gas ke luar negeri akan berdampak besar pada pembeli Amerika atas komoditi tersebut. Ekspor gas alam untuk perusahaan asing atau pemerintah asing akan menguntungkan perekonomian AS dan ekspor AS, dan menempatkan kembali AS pada peta pertumbuhan ekonomi.


(es/es)