Sempat Stagnan, Saham Perdana Mitra Pinasthika Melemah Tipis

Jakarta - Saham PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) pada perdagangan perdananya dibuka stagnan dan akhirnya melemah ke Rp 1.480. Saham ini sempat menyentuh di level tertinggi di angka Rp 1.570 sebelum akhirnya terkoreksi.

Frekuensi diperdagangkan sebanyak 422 kali dengan jumlah 32000 lot dan nilai transaksi sebanyak Rp 27 miliar. Perseroan melepas 1,015 miliar saham. Dari hasil IPO ini MPM akan mendapatkan dana segar sebesar Rp 1,5 triliun.


Direktur Utama MPM Tossin Himawan mengatakan, pihaknya akan terus berkomitmen untuk menjaga kinerja perseroan.


"Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan support terhadap kami. Baik investor mancanegara yang telah mempercayai potensi ekonomi di Indonesia. Terimakasih bagi seluruh jajaran perseroan, penjamin emisi, dan semuanya," kata dia saat acara pencatatan saham perdananya, di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (29/5/2013).


Sebagian besar dana IPO MPM akan digunakan untuk ekspansi. Sebesar 25% akan digunakan untuk akuisisi perusahaan penyewaan kendaraan oleh anak usaha MPM, PT Mitra Pinasthika Mustika Rent, sebesar 23% untuk membangun fasilitas pabrik pelumas, PT Federal Karyatama (FKT), dan 19% untuk akuisisi sisa saham FKT.


Sementara itu, sekitar 9% akan digunakan melunasi utang ke DBS Indonesia dan ANZ Indonesia. Sedangkan sebesar 13% digunakan untuk membeli 3.000 mobil baru. Sisanya akan dipakai untuk membuka kantor cabang anak usaha di bidang asuransi, PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika (MPM Insurance) dan modal kerja.


Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito mengatakan, Indeks saham terus naik, ada fluktuasi tapi trennya tetap naik. Untuk itu, dengan adanya saham ini bukan saja meningkatkan jumlah investor tapi juga kapitalisasi pasar modal Indonesia.


"Kami berharap saham ini jadi koleksi investor di BEI dan menyemarakkan di pasar modal. Kami berharap manajemen akan secara konsisten menerapkan laporan keuangan secara baik," ujarnya.


Tahun 2012, MPM mencatatkan kenaikan pendapatan bersih 27,49% menjadi Rp 10,7 triliun. Laba bersih di 2012 juga meningkat 70% menjadi Rp 374 miliar.


Perusahaan distributor motor ini merupakan emiten kesepuluh yang melantai di bursa tahun ini setelah PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM), PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), dan PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP), PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), dan PT Dyandra Media International Tbk (DYAN), PT Austindo Nusantara Jaya Tbk(ANJT), dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU).


(ang/ang)