Skenario BBM Subsidi Jadi Rp 6.000/Liter, Harga Sembako Maksimal Naik 3%

Malang - Pemerintah punya skenario soal rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi terkait dampaknya pada kenaikan harga kebutuhan pokok (sembako). Skenarionya, jika harga BBM naik jadi Rp 6.000/liter maka kenaikan harga sembako maksimal harus 3% saja.

"Sesuai hasil rapat koordinasi kemarin, kenaikan bahan pokok maksimal 3%, jika harga BBM naik sampai Rp 6.000/liter (dari Rp 4.500)," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krinamurthi disela-sela meninjau peternak sapi perah di Desa Pucangsari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Rabu (29/5/2013).


Bayu mengaku, kisaran bahan makanan yang naik itu adalah, beras, terigu, minyak goreng, gula, susu dan makanan olahan termasuk biskuit. Menurut Bayu kesiapan stok bahan makanan tersebut sudah dijalankan menjelang Ramadhan dan Lebaran nanti. Produsen sudah meningkatkan pasokan hingga 300% hingga tingkat distributor.


"Jadi untuk Ramadhan dan Lebaran, stok bahan makanan dipastikan aman," tegas Bayu.


Dikatakan Bayu, Pemerintah masih kesulitan menurunkan harga daging sapi di pasar. Beberapa langkah dinilai efektif pun bakal dilakukan.


Seperti, menghitung ulang kebutuhan daging di tiga bulan terakhir sebagai bahan perencanaan impor daging ke depan, serta menjalin komunikasi dengan Bulog dalam rangka menormalkan harga daging.


"Kebutuhan daging sebesar 550.000 ton dan 85% dari dalam negeri. Sisanya kita harus impor. Kita upayakan harga daging normal di Rp 70.000 per kilogramnya," jelasnya.


Bayu menuturkan kenaikan harga daging ini dikhawatirkan mempengaruhi peternak sapi perah untuk menjual hewan ternaknya. "Kalau tidak segera dinormalkan sapi perah bisa dijual peternak, karena daging mahal," tutur Bayu.


(hen/hen)