Sanitasi Buruk, Djokir: Separuh Penduduk RI Rentan Terkena Diare dan Tifus

Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto alias Djokir mengungkapkan, separuh dari total penduduk Indonesia (240 juta jiwa) kekurangan layanan air bersih dan sanitasi. Sehingga banyak penduduk Indonesia rentan terkena penyakit yang dipicu sistem sanitasi yang buruk seperti diare dan tifus.

Hal ini disampaikan Djokir saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Jalan Patimura, Rabu (29/5/2013).


"Diare, tipes (tifus) merupakan dampak langsung dari buruknya sanitasi dan layanan air bersih. Hampir separuh rakyat Indonesia masih cukup rentan penyakit yang kita sebutkan. Karena masih buruknya sanitasi yang layak," katanya.


Hal tersebut diyakini oleh Djokir karena menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) di akhir 2011, capaian akses aman air minum baru menutupi kebutuhan 55% dari total penduduk, sedangkan untuk sanitasi yang baik hanya melayani 50,04%.


"Data BPS akses aman air minum 55% sedangkan sanitasi 50,04%," lanjutnya.


Padahal, untuk mencapai Millenium Development Goals (MDGs) di tahun 2015, sanitasi harus mencapai angka 62,41% sedangkan pelayanan air minum bersih mencapai 68,87%. "Berarti air minum tinggal 13%, dan sanitasi 12%. Saya optimis 2015 bisa terkejar," tutup Djokir.


Rakornas ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan khususnya perwakilan dari pejabat daerah, yang turut serta mensukseskan program penyediaan air minum yang bersih dan sanitasi yang layak.


(zul/hen)