Hanya 25% Program Rumah Murah yang Baru Terealisasi

Jakarta - Program rumah murah subsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) baru mencapai 25% dari target tahun 2013. Permasalahannya karena gairah pengembang untuk membangun rumah subsidi sangat rendah.

Deputi bidang Perumahan Formal Kementerian Perumahan Rakyat Pangihutan Marpaung menjelaskan, pada triwulan I-2013 target FLPP sudah mencapai 30 ribu unit yang mayoritas dibangun di Pulau Jawa.


"Sudah lebih dari 30 ribu (unit) targetnya tahun ini 120 ribu unit," kata Pangihutan yang dapat panggilan Paul saat ditemui di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (31/5/2013).


Menurut Paul tren yang terjadi sekarang ini kecenderungan pengembang untuk membangun bangunan komersil, karena lebih menguntungkan bagi mereka sendiri. "Ini kurang supply dari pengembang. Trennya ini pengembang lagi booming bikin properti komersial," katanya.


Ia mengaku pemerintah optimis dapat mencapai target yang 12 ribu unti di tahun ini. Salah satu langkah dari pemerintah adalah dengan mendorong Bank Pembangunan Daerah untuk bekerja sama bersama pemerintah. Menurut Paul, Bank di daerah pun masih kurang tertarik untuk menyalurkan kredit FLPP.


"Kita ingin coba menggerakan yang di daerah. Kesulitan yang lain, bank daerah itu belum tertarik. Barangkali mereka belum punya penglaman. Jadi kita dorong," tutupnya.


(zul/hen)