Pengusaha Dukung Kenaikan Harga BBM Subsidi

Jakarta - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) meminta pemerintah segera menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pasalnya, secara jangka panjang kenaikan harga BBM subsidi ini bisa jadi hal positif.

Sebab dana alokasi subsidi dialihkan ke sektor yang lebih produktif. Selain itu anggaran negara juga lebih sehat karena beban subsidi beralih ke sektor yang mendukung dunia usaha seperti infrastruktur.


"Tidak perlu ditahan, kalau naik segera naikkan, supaya lebih pasti," ujar Ketua Koordinator Energi dan Industri Kadin Indonesia, Achmad Widjaja, dalam keterangan tertulis, Rabu (29/5/2013).


Memang, dalam jangka pendek, akan ada sedikit kejutan misal kenaikan harga sejumlah barang. Pengusaha sudah menghitung bahwa kenaikan BBM tidak akan terlalu membebani perusahaan dan konsumen.


Menurut dia, para pengusaha sudah memperhitungkan persentase kenaikan harga barang paska kenaikan BBM. "Prediksi kami memang akan ada kenaikan harga 8%," ucapnya.


Pengusaha meminta, pemerintah tidak perlu menunda-nunda kenaikan harga BBM. Alhasil, dengan lebih pasti, dunia usaha juga bisa menyusun strategi supaya bisnis tak terganggu.


Kadin juga yakin opsi kenaikan BBM paling efektif karena mampu menyelamatkan APBN dari subsidi bahan bakar yang sangat memberatkan keuangan negara. Kemudian, paling minim risiko dan kendala jika dibandingkan dengan memakai opsi pembatasan konsumsi untuk kendaraan pribadi.


"Pengusaha sudah siap dengan kenaikan harga BBM, kami menunggu ketegasan dari pemerintah saja," ujar


Bagi Kadin, penyaluran BBM subsidi selama ini sudah salah sasaran karena lebih banyak dinikmati oleh masyarakat mampu dibandingkan dengan masyarakat miskin.


(ang/ang)