Pengusaha Sebut Kenaikan Harga BBM Tak Banyak Pengaruhnya ke Sektor UKM

Jakarta - Kalangan pengusaha muda Indonesia mendukung keputusan pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Ketua BPD HIPMI Jaya Andika Anindya Wiguna berpendapat kenaikan harga BBM tidak berpengaruh banyak kepada pengusaha terutama pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

"Kenaikan harga BBM itu kan tidak begitu besar hanya Rp 6.500/liter jadi dampakya juga tidak terlalu besar bagi pelaku UKM," tutur Andika saat berdiskusi soal kewirausahawan di Gedung Smesco Jakarta, Rabu (29/05/2013).


Menurutnya sektor usaha yang akan terkena dampak besar dari adanya kenaikan harga BBM adalah sektor logistik dan distribusi. Namun ia memastikan sudah ada perhitungan yang matang dari pengusaha dengan adanya kenaikan harga BBM.


"Jadi tegantung jenis usaha juga. Distribusi dan logistik juga sisi usaha transportasi yang paling kena dampak. Setiap perusahaan harus cari solusi. Namun BBM naik sektor usaha masih bisa berjalan. Yang penting kepastian untuk menaikan harga BBM itu ada. Kita perhitungkan mulai harga jual sekian," katanya.


Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syariefuddin Hasan mengungkapkan adanya kenaikan harga BBM otomatis akan mendorong inflasi. Untuk UKM, ia akan memberikan paket-paket bantuan pembiayaan agar kenaikan harga BBM tidak berdampak ke pelaku UKM.


"Itu kurang lebih 7,2% inflasi naik, nggak apa-apa kita tinggal menjaga UKM bisa bersaing lagi satu sisi bagaimana stimulasi mereka, caranya? Program pembiayaan, pelatihan, itu yang paling penting," cetusnya.


(wij/dru)