Manggis RI Ditolak China, Ini Penjelasan Wamentan

Jakarta - Produk buah Indonesia yang ditolak masuk ke China, ternyata bukanlah buah salak namun buah manggis. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Rusman Heriawan mengakui hal tersebut, terjadi 4 bulan lalu.

Rusman mengakui kejadian tersebut sebagai intropeksi bagi pemerintah agar bisa membenahi kualitas ekspor produk hortikultura ke nagara lain. Menurut Rusman, peristiwa itu sebagai bukti kelemahan Indonesia.


"Manggis itu, ya susah juga memang, kalau kita mau ngalahin China-nya juga sebenarnya bisa juga itu kesalahan kita juga. Kita itu dalam proses bisnis ekspor ke negara lain ke China ke Australia kalau sudah bisa berhasil dan kemudian mereka itu senang kita itu jangan lengah," katanya kepada detikFinance, Senin (27/5/2013)


Rusman menuturkan, produk manggis asal Indonesia yang ditolak karena diduga mengandung organisme penggangu tanaman (OPT). Padahal awalnya produk buah manggis Indonesia sudah mampu lolos karantina China. Rusman menyatakan ada kelemahan dalam proses pengiriman, kegiatan budidayanya hingga penanganan pasca panen yang harus segera diperbaiki.


"Kita lengah, kemudian ada virus apa itu namanya OPT (organisme penggangu tanaman) manggis itu yang mahal dan bagus tidak ada kuningnya, dia putih dagingnya, makanya disebut si cantik karena dalamnya putih sekali, luarnya hitam kelam tapi dalamnya, itu kita juga kalau makan manggis tidak ada kuningnya kayaknya nikmat," katanya. Rusman.


Ia berharap para petani bisa segera memperbaiki masalah ini, apalagi produk manggis Indonesia juga sudah menembus pasar Australia. Sehingga kejadian yang terjadi di China agar tak terulang.


"Kita juga berhasil ekspor ke Australia, tapi ini harus dijaga juga," katanya.


(hen/dnl)