BUMN 'Si Unyil' Sempat Punya Laboratorium Film Terbesar Se-ASEAN

Jakarta - Perum Produksi Film Negara (PFN) sempat punya laboratorium film terbesar se-Asia Tenggara. Laboratorium ini melakukan berbagai proses dari awal film dirancang hingga siap dilepas ke penonton. Kini laboratoium itu sudah ditutup.

“Tahun 1980 masa jayanya. Lab perfilman terbesar se-Asia Tenggara. Sejak PFN mulai goyang, ini berhenti,” ucap Pak Zul, Karyawan PFN saat berbincang dengan detikFinance di kantor pusat PFN, Jalan Otto Iskandar Dinata, Jakarta Timur, Jumat (6/9/2013).


Diakuinya banyak film layar saat itu ikut diproduksi di laboratorium milik PFN. Termasuk untuk proses penggandaan rol film Warkop DKI.


Ditambahkan Zul, saat ia menjabat sebagai kepala laboratorium, fasilitas milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen "Si Unyil' itu menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan.


“Kini sudah berhenti seiring goyangnya industri perfiliman dan goncangan di PFN,” tambahnya.


Saat itu proses produksi masih sangat mahal. Berbeda dengan sekarang yang telah memanfaatkan teknologi digital perfilman. Hal ini membuat biaya produksi jauh lebih murah.


Saat ini, kondisi laboratorium Film milik PFN berubah menjadi sebuah gedung tua yang tampak usang. Bahkan sudah sejak lama pintu utamanya disegel.


“Di sini banyak peralatan jadi pintunya ditutup,” ucap Dirut PFN Shelvy Arifin yang ikut menemani detikFinance berkeliling.


(feb/ang)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!