Tapi sebuah kecelakaan lalu lintas yang menewaskan seorang remaja pengantar makanan cepat saji membuatnya 'bertobat'. “Ketika membaca artikel koran itu, saya merasa selama ini saya seperti orang idiot,” kata lelaki 30 tahun itu.
Korea Selatan memiliki angka kecelakaan lalu lintas yang terbilang paling tinggi di dunia. Salah satu biang keroknya adalah sistem jasa antar makanan cepat saji yang populer di negeri ginseng itu. Mereka berlomba-lomba menawarkan jasa layanan antar yang cepat.
Tapi risikonya, banyak kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengantar makanan cepat saji, terutama yang menggunakan sepeda motor. Pada 2009 saja ada 1.395 kecelakaan sepeda motor pengantar makanan, dari total 5.000-an angka kecelakaan di negeri itu.
Penelitian terbaru mengindikasikan bahwa 50 persen pengantar makanan yang memakai sepeda motor di seluruh Korea Selatan pernah mengalami kecelakaan saat bertugas.
Data Kementerian Tenaga Kerja Korea Selatan lebih besar lagi. Mereka mencatat ada lebih dari 7.000 kecelakaan lalu lintas saban tahun, yang terkait jasa antar makanan cepat saji. Sudah banyak pula korbannya.
Tak heran kalau aktivis keselamatan lalu lintas meminta restoran cepat saji tak menjanjikan deadline pengantaran yang mustahil bagi pegawainya. Mereka bahkan pernah berunjuk rasa di depan restoran Domino's Pizza, memprotes kampanye jasa antar “garansi 30 menit” yang diperkenalkan restoran itu. Next
(DES/DES)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
