BI Rate Terus Naik, Bankir Ngaku Tidak Ada Masalah

Jakarta - Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 7,25%. Langkah tersebut nantinya akan menyebabkan naiknya bunga kredit sehingga mengurangi konsumsi masyarakat.

Ketua Ikatan Bankir Indonesia (IBI) Zulkifli Zaini mengatakan itu sudah yang seharusnya terjadi. Sebab, dari pengurangan konsumsi masyarakat tersebut akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.


"Itu memang sudah sewajarnya. BI Rate naik, bunga kredit naik, konsumsi masyarakat berkurang dan pertumbuhan jadi lambat," ujarnya dalam seminar "How to Mix Fiscal and Monetary Policies to Face Global Economic Turbulences" di Gedung BEI, SCBD, Jakarta, Senin (16/9/2013).


Perlambatan ekonomi yang ditargetkan bukan tanpa alasan. Ia menilai dengan perlambatan, maka target untuk mengurangi impor akan tercapai.


"Bagaimana caranya untuk mengurangi impor kalau ekonomi masih tetap tumbuh. Sementara ekonomi yang tumbuh itu membuat arus impor makin deras," jelasnya.


Sedangkan dampak untuk perbankan, menurut Zulkifli tidak akan terlalu buruk. Memang akan ada perlambatan pertumbuhan kredit, namun bank tetap dalam kondisi yang sehat.


"Sektor kredit melambat bank tetap akan sehat," kata mantan Bos Mandiri tersebut.


(mkl/dru)