"Saya setuju dan saya dukung usulan menunda impor pesawat, usul Wamendag (Bayu Krisnamurthi) untuk Indonesia menunda impor pesawat, termasuk BUMN (Garuda dan Merpati)," ucap Dahlan saat ditemui disela peresmian pembangunan masjid di Kantor Kementerian BUMN, Jl Merdeka Selatan, Jakarta, Minggu (8/9/2013).
Namun ia tidak bisa mencegah apabila dalam kodisi tertentu, impor terjadi dan tak bisa dihindari karena sudah terikat kontrak dengan produsen pesawat terbang. "Tapi kalau sudah diteken ya tidak bisa ditunda, karena harus dibayar, kalau tidak kita bisa diklaim membuat kerugian besar," jelasnya.
Menurut Dahlan, impor pesawat memang akan menguras devisa negara, bahkan untuk satu pesawat terbang setara dengan hasil devisa ekspor ribuan ton teh.
"Satu pesawat impor itu nilainya sama dengan menguras devisa ekspor dari ribuan ton teh," tandasnya.
(rrd/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
