First Asia: IHSG Rawan Aksi Ambil Untung

Jakarta - Kemarin IHSG berhasil menguat 62,729 poin (1,5%) di 4164,012. Penguatan terutama ditopang aksi beli atas saham pertambangan, perkebunan, dan infrastruktur. Penguatan IHSG kemarin seiring dengan tren positif di bursa kawasan Asia menyusul peningkatan aktivitas manufaktur di China dan zona Euro. Namun asing masih mencatatkan nilai penjualan bersih Rp.134,75 miliar. Nilai tukar rupiah atas dolar AS juga kembali melemah hingga Rp.11450/US dolar.

Kondisi ini membuat sejumlah saham sektoral yang sensitif atas nilai tukar menjadi tertahan penguatannya seperti properti dan perbankan. Defisit neraca perdagangan Juli yang mencapai USD2,3 miliar memicu tekanan terhadap rupiah.


Sementara tadi malam Wall Street ditutup moderat di teritori positif, sedangkan bursa utama zona Euro ditutup di teritori negatif. Indeks DJIA dan S&P masing-masing naik 0,16% dan 0,42% di 14833,96 dan 1639,77. Harga minyak mentah kembali naik mencapai USD108,42/barrel menyusul dukungan DPR AS yang dikuasai Republik atas langkah Presiden Obama melakukan serangan militer ke Suriah.


Memasuki perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan masih akan bergerak dengan support di 4125 dan resisten di 4200. Aksi ambil untung akan rawan terjadi mengingat resiko pasar yang relatif tinggi dan kondisi pasar global yang dikhawatirkan dengan serangan militer AS ke Suriah.


IHSG : S1 4125 S2 4060 R1 4200 R2 4250


Saham Pilihan


INDY 630-720 TB, SL 610


PTRO 1300-1420 TB, SL 1250

BRAU 135-150 TB, SL 133


ASSA 260-285 TB, SL 250


BBNI 3550-3850 TB, SL 3500


PGAS 5250-5550 SoS, SL 5100


RALS 960-1060 BoW, SL 950


(dru/dru)