"Kalau krisis pasokan listrik di Sumatera dan sekitarnya itu terjadi karena banyak pembangkit kita masuk masa pemeliharaan dan beberapa proyek PLTU (pembangkit listrik tenaga uap (batubara) dari FTP I tidak dapat diselesaikan kontraktor sesuai komitmen," ujar Direktur Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero), Nasri Sebayang ketika dihubungi detikFinance, Minggu (22/9/2013).
Dikatakan Nasri PLTU yang harusnya selesai namun mengalami penundaan seperti PLTU Nagan Raya dan PLTU Teluk Sirih.
"Yang PLTU Nagan Raya sekarang lagi testing, dalam pengujian, sekarang sudah masuk 65 MW dari Nagan Raya Aceh, tapi belum komersial, tapi masih uji keandalan, sampai sekitar 20-30 hari ke depan, sekitar sebulanan itu kalau nggak ada masalah, tapi kalau ada masalah bisa sebulan lebih," ujar Nasri.
PLTU Teluk Sirih saat ini sedang dalam pengujian, proyek ini juga mengalami keterlambatan.
"Teluk Sirih juga delay, kalau PLTU Nagan Raya delay karena keterlambatan transmisi dari Nagan Raya ke Sigli, itu terlambat karena banyak sekali daerah yang dilalui dan masyarakat tidak mau dibebasi tanahnya, sampai saya khusus datang ke Gubernur Aceh untuk minta tolong agar dibebaskan tanahnya," ungkapnya.
Sedangkan penyebab PLTU Teluk Sirih yang telat bahkan hingga lebih dari 2 tahun karena masalah transmisi juga,
"Dari PLTU ke Kembang Padang itu hampir 2 tahun nggak dapat izin (dari Pemda setempat), makanya telat. Tapi saya nggak bisa ini kesalahan Pemda, tapi memang sudah pembebasan tanah jaman sekarang, Teluk Sirih mudah-mudahan segera selesai, sekarang lagi pengujian, pengujian memakan waktu 6 bulan sejak dia diuji sampai pengoperasian," jelas Nasri.
Apakah ini kesalahan kontraktor yang ditunjuk PLN?
"Dulu pembangkit juga terlambat semuanya, ada yang karena pembebasan tanah dan efektif masa berlaku kontrak karena FID (final investment decision) juga telat, karena dulu kan banyak masalah, dapat loan (pinjaman) dari China tapi minta jaminan ini-itu, ya akhirnya kan terlambat juga, tapi pengadaan pembangkit itu juga punya kontribusi akibat keterlambatan, sekarang lagi kita cek semua," tandas Nasri.
(rrd/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
