Mengantongi Ratusan Juta Rupiah dari Kreasi Kayu Mahoni

Jakarta - Ide kreatif bisa datang dari mana saja bahkan hanya dari batang kayu mahoni. Dengan dimodifikasi melalui painting, ditambahkan melamin dan dipasang kerang-kerang yang dibentuk sedemikian rupa, kayu mahoni menjadi benda bernilai tinggi.

Kayu-kayu asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut bisa disulap menjadi tempat tisu, tempat permen, dan nampan yang cantik. Ada juga anyaman bambu yang disulap menjadi tas-tas cantik.


Barang-barang ini, setelah cantik bisa bernilai tambah dan bisa dibanderol mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 500 ribu.


"Awalnya kayu mahoni terus kita pasangin kulit kerang, painting, melamin jadi deh kayak gini. Harganya mulai dari Rp 50 ribu sampai Rp 500 ribu," kata Hamid Wall, pemilik kerajinan kayu mahoni saat disambangi detikFinance, di Pameran Peranti Saji Indonesia, di JCC Senayan, Minggu (22/9/2013).


Hamid mengatakan, hasil produk-produknya itu ia pasarkan ke Jakarta dan Bali. Bahkan, untuk tas anyaman sudah mampu menembus pasar ekspor hingga ke Jepang, Australia, dan Belanda.


"Kalau tas anyaman harganya Rp 400 ribu, itu sudah masuk ke Jepang, Australia, dan Belanda, kalau kayu masih dalam negeri Jakarta dan Bali," ujarnya.


Dalam setahun, ia mampu memproduksi tas anyaman hingga seribu buah. Sementara untuk produk-produk kayu mahoni masing-masing bisa diproduksi hingga 2.000 buah. "Kalau tas setahun bisa seribu ya. Kalau kayu seperti tempat tissue bisa 2.000 untuk setiap item," kata dia.


Dari hasil jualannya itu, Hamid bisa mengantongi omzet hingga Rp 200 juta per tahun. "Omzet sekitar Rp 200 juta per tahun tapi ya tergantung pembeli ya kadang sepi kadang ramai," ujarnya.


(drk/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!