Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto (Djokir) mengatakan, Presiden SBY belakangan ini sibuk dengan banyaknya agenda kenegaraan, sehingga belum sempat meresmikan tol sepanjang 12,7 km ini. Di sisi lain, perluasan bandara Ngurah Rai belum rampung 100%.
"Rencananya tanggal 12 (September), tapi nggak jadi daripada Presiden wara wiri (bolak-balik) kalau besok meresmikan, nanti meresmikan bandara lagi. Jadi menunggu bandara sekalian," kata Djokir saat berdiskusi dengan wartawan di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jalan Pattimura, Jaksel, Rabu (11/9/2013).
Djokir mengungkapkan, Presiden SBY sibuk dengan rapat-rapat di tengah kondisi perekonomian dalam negeri yang tengah bergejolak.
"Kalau saya melihatnya Presiden padat sekali, pulang dari luar negeri saban hari dia dengan menteri-menteri itu rapat terus untuk menangani krisis," lanjutnya.
Sebenarnya, ujar Djokir, dirinya bisa saja meresmikan jalan tol atas laut Bali tersebut. Namun, karena pertimbangan jalan tol ini merupakan infrastruktur yang sangat besar, maka harus Presiden SBY yang meresmikan.
"Karena jalan tol itu cukup besar, strategis, pantas sama Presiden (diresmikannya). Kalau saya besok teken bisa saja, tapi saya harapannya sama Presiden. Saya kira bandara di Bali selesai akhir bulan, jadi estimasi saya akhir bulan diresmikan," jelasnya.
(zul/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!