Pertamina Bidik Penjualan Pelumas 700 Ribu Liter di Myanmar Tahun Ini

Yangon - PT Pertamina (Persero) siap menggeber penjualan pelumnas atau oli di Myanmar. Sejak masuk ke Myanmar di 2009, Pertamina melalui anak usahanya telah mencatat penjualan pelumas dengan berbagai merek seperti Fastron 1,1 juta liter atau senilai US$ 2,3 juta. Tahun ini ditargetkan naik 20%.

"Untuk 2013 akan ada kenaikan 20%. Mudah-mudahan bisa mencapai 600 ribu-700 ribu liter hanya di Myanmar," tutur Assiten Manajer Overseas Marketing Regional A Lubricant Business Unit Pertamina Budi Suharyanto kepada detikFinance di Yangon, Myanmar, Rabu (3/4/2013).


Menurutnya, pangsa pasar pelumnas Pertamina di Myanmar masih kecil yakni 1%. Padahal potensinya sangat tinggi, seiring terbukanya perekonomian Myanmar sejak 2011 silam.


"Sekarang ini dikuasai dari Thailand, Korea, dari UEA. Tapi di sini nggak ada yang menguasai full, karena semua merata dan masih baru. Cuma potensi yang berkembang, belum tergarap semua," tambahnya.


Untuk menggenjot penjualan dan distribusi pelumas di Asia Tenggara termasuk Myanmar, Pertamina tahun ini berencana mengakusisi sebuah perusahaan pelumas asal Thailand. Di Thailand, pasca akusisi, akan menjadi hub atau pusat distribusi pelumnas Pertamina.


"Pabrik di Thailand sebagai hub, bikin pabrik dan ada kantor perwakilan di sana. Terus nanti produksinya akan meliputi pasar Indo China seperti Myanmar, Kamboja, dan Vietnam yang sangat besar," tambahnya.


Setelah membeli perusahaan tersebut, Pertamina akan memperoleh tambahan produksi pelumas mencapai 3 juta liter per tahun. Hal tersebut, tentunya sangat mendukung niat Pertamina memperlebas pasar pelumnas ke Thailand, Malaysia, dan Filipina di 2013.


"Terus dari kami itu ingin ekspansi ke Malaysia, Thailand, dan Filipina," cetusnya.


(feb/dnl)