Pelaku usaha ini salah satunya adalah Hendra Gunawan. Wirausahawan ini sebetulnya seorang pesulap yang terkenal dengan nama panggung Hendramagic. Dia kerap mengisi acara sulap baik di panggung maupun televisi.
Hendra mulai gemar sulap sejak duduk di bangku SMP. Namun dia serius mempelajari sulap ketika di SMA. “Saya belajar sulap otodidak. Dari buku, internet, CD, dan berdiskusi dengan teman-teman,” katanya.
Sejak 2005 Hendra melebarkan sayapnya dengan berbisnis kursus sulap. Dia menerima murid untuk belajar secara privat di sebuah apartemen di kawasan Jakarta Barat. Alasannya supaya proses belajar bisa lebih fokus.
Murid-murid Hendra cukup beragam. Ada pelajar, karyawan, sampai dosen. Saat ini, Hendra mengajar sekitar 12 orang. Setiap orang mendapat jatah dua jam tiap pertemuan. Tiap paket pengajaran terdiri dari enam kali pertemuan.
“Tapi kalau ada waktu lebih, bisa menambah pembelajaran secara gratis,” kata Hendra.
Tiap paket dibanderol Rp 2,5 juta. Murid-murid diajarkan berbagai teknik sulap seperti ilusionisme, hipnotis, dan sulap jalanan (street magic). Setiap peserta diberikan berbagai perlengkapan sulap seperti kartu, koin, kalung, cincin, tali, dan sebagainya.
Murid-murid Hendra mengikuti kursus sulap dengan berbagai motivasi. Ada yang ingin mencoba hal baru, ingin membuka usaha, sampai hanya iseng-iseng sebagai bahan obrolan sehari-hari. “Istilahnya untuk ice breaker lah,” ucapnya.
Namun sulap juga dipercaya melatih fokus berpikir dan lebih cepat mencerna hal-hal baru. Ada murid Hendra yang mengaku sekarang kerap mendapat nilai terbaik ketika presentasi.
Enaknya, bisnis ini belum banyak pesaing. “Pesulap atau ilisionis memang banyak, tetapi yang membuka les masih sedikit. Ini bukan hal yang umum,” tuturnya. Oleh sebab itu Hendra yakin prospek kursus sulap ke depan cukup cerah.
Tapi tuntutan untuk lebih kreatif juga ada. Menurut Hendra, supaya bisnis lancar dirinya harus pintar-pintar menciptakan metode-metode pengajaran yang baru supaya unik. Dia menolak ikut-ikutan.
Aidil Akbar, pengamat manajemen, menilai bisnis kursus sulap memiliki ciri unik. “Butuh skill yang belum tentu semua orang bisa. Permintaan kursus sulap juga sepertinya bagus, baik yang sekedar untuk hiburan sampai yang benar-benar ingin menekuni sulap profesional,” katanya.
Iim Rusyamsi, pengamat wirausaha, mengatakan Hendra sudah memulai bisnis yang tepat yaitu yang sesuai dengan hobinya. “Kalau kita memulai bisnis dari hobi, maka akan passion kita akan lebih. Dari situ usaha bisa lebih berkembang dan tentunya keuntungan akan mengikuti,” katanya.
(DES/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!