"Secara stok siap, harga daging sapi masih tinggi ini karena ketahan untuk keperluan Idul Adha, itu yang kadang kita tidak paham, kok kita impor sapi tapi harga masih mahal, mungkin ini ditahan sampai Idul Adha," kata Rusman ditemui di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jl Gatot Subroto, Senin (30/9/2013).
Menurut Rusman, Idul Adha tidak memberikan dampak kenaikan harga daging sapi yang cukup tinggi, karena permintaan daging sapi tidak terlalu banyak.
"Tapi Idul Adha tidak terlalu mendorong harga daging naik signifikan, karena tidak dipasok ke pasar bahkan dagingnya langsung dikonsumsi, tidak dipotong di RPH (Rumah Pemotongan Hewan), Idul Adha volume daging sapi juga tidak terlalu banyak," ucapnya.
Sebelumnya, untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan daging sapi jelang Idul Adha pemerintah mendatangkan sapi impor siap potong sebesar 73.000 ekor.
"Kemarin sudah disepakati izin rekomendasi sudah keluar 73.000 ekor, sekian, siap potong segera dimasukkan untuk isi terutama hari-hari , bukan pada Idul Adha," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi Jumat lalu.
Sementara saat perayaan Idul Adha, penjualan daging di tingkat ecer akan berkurang. Karena banyaknya daging-daging diberikan gratis.
"Idul Adha mungkin harga daging akan sedikit turun, karena banyak daging yang dibagikan. Itu justru akan mengisi kebutuhan dan pasar akan sedikit lesu," imbuh Bayu.
(rrd/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!