Bos BTN Angkat Bicara Soal Skandal Suap ATM Bank BUMN

Jakarta - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk Maryono menjelaskan perihal isu suap yang dilakukan oleh perusahaan ATM asal AS Diebold dalam pengadaan mesin ATM di perbankan Indonesia. Atas isu tersebut Maryono telah menjelaskan kepada Bank Indonesia (BI) dan siap untuk memberikan penjelasan kepada pihak manapun yang memintanya.

"Proses pengadaan mesin ATM di Bank BTN sudah sesuai dengan aturan GCG (good corporate governance). Prosesnya dilakukan secara terbuka dengan mengundang perusahaan lainnya," kata Maryono di Kantor BTN, Senin (28/10/2013).


Menurut Maryono bukan hanya Diebold saja yang selama ini menjadi perusahaan penyedia jasa ATM di Bank BTN.


"Kami harus tetap menjaga kualitas bagaimana agar pelayanan dapat diberikan menjadi lebih baik dengan efisiensi biaya bagi perseroan. Efisiensi itu kami dapatkan dari proses lelang terbuka," ungkapnya.


Oleh karena itu, sambung Maryono BTN tetap mewaspadai hal-hal seperti ini yang tidak sesuai dengan taat azas dan melanggar aturan. Ia pun siap memberikan sanksi jika terbukti ada oknum yang ikut skandal suap tersebut.


"Kami berikan sanksi tegas. Tidak ada toleransi bagi siapa saja yang melanggar aturan GCG di Bank BTN," tegasnya.


Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebut dugaan suap berupa pemberian fasilitas khusus oleh perusahaan penyedia mesin ATM Diebold Inc ternyata dilakukan oleh karyawan level rendah seperti teknisi. Karyawan ini berasal dari Bank Mandiri. Sementara Dahlan masih menunggu penjelasan dari BTN terkait isu yang sama.


(dru/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!