Buruh Ancam Mogok Lagi, Sofjan Wanandi: Kita Pusing Tapi Harus Sabar

Jakarta - Menanggapi rencana buruh untuk melakukan mogok nasional 28-30 Oktober 2013, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengaku pasrah dan sabar.

Buruh menuntut kenaikan upah minimum 50% tahun depan, dan meminta item komponen hidup layak juga dinaikkan dari 60 menjadi 84.


"Nggak ada kerjaan kita (pengusaha), pusing juga kalau mereka demo. Kita pusing tetapi harus sabar," ungkap Sofjan saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (1/10/2013).


Sofjan mengingatkan, agar buruh yang dipelopori Said Iqbal tidak melakukan provokasi terhadap buruh yang tetap ingin bekerja. Menurutnya jangkan panjang jika aksi mogok nasional sering terjadi maka dikhawatirkan masuknya investasi ke Indonesia akan terhambat.


"Biarin saja, tetapi kelompok Said Iqbal ini kan kecil yang mau mogok silakan mogok, yang kerja biarin kerja saja. Mereka mogok mungkin karena kerjaan lain nggak ada, sebenarnya yang diancam itu pemerintah bukan pengusaha. Dampaknya tentu saja ngga ada investasi yang masuk," jelas Sofjan.


Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo Bambang Sulisto meminta para buruh untuk sabar meminta kenaikan upah tahun depan. Pasalnya dengan kondisi perekonomian yang tidak cukup baik seperti saat ini malah dapat mengancam keberlangsungan kerja para buruh.


"Kenaikan UMP sebaiknya ditunda dulu lah dalam situasi seperti ini. Kita perlu bagaimana mengamankan agar perusahaan-perusahaan bisa sehat kembali. Kalau nggak, mereka akan melakukan PHK dan ini yang kita hindari. Timing-nya harus yang tepat. Kalau sudah sehat baru kita bicara lagi soal kenaikan upah buruh," jelasnya.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!