Sekjen Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita mengatakan butuh cara khusus agar Indonesia bisa bersaing dan sejajar dengan Negeri Jiran tersebut atau bisa tembus 10 besar dunia.
"Harus ada usaha dan yang penting koordinasi antar pejabat pemerintah terutama menyelesaikan soal birokrasi yang berbelit yang menyebabkan kesulitan investor berinvestasi," ungkap Suryadi kepada detikFinance, Selasa (29/10/2013).
Pemerintah dinilainya harus lebih peduli dan mempermudah izin berinvestasi di Indonesia. Salah satu yang bisa dilakukan adalah memotong mata rantai perizinan.
"Pemerintah ini harus peduli. Contohnya izin investasi di Indonesia itu bisa sampai 50 (tahap) kalau disederhanakan jadi 5 atau 10 izin saja itu bisa menjadi daya tarik para investor," imbuhnya.
Kepastian hukum harus diperbaiki oleh pemerintah seperti yang dilakukan Malaysia. Menurutnya pemerintah Indonesia harus lebih tegas memberlakukan peraturan dan tidak main-main atas aturan.
"Kepastian hukum juga harus diperbaiki. Di Malaysia sana kalau sudah hukum gantung ya langsung digantung jadi memang hukum ini nggak boleh main-main," katanya.
Menurutnya diperlukan pemimpin yang tegas agar peringkat kemudahan berbisnis di Indonesia jauh lebih baik dari saat ini bahkan bisa mengalahkan Malaysia. Butuh waktu panjang agar Indonesia bisa jauh lebih baik dari Malaysia.
"Kapan Indonesia bisa salip Malaysia? Tergantung pemimpinnya siapa, kalau pemimpin yang benar-benar memikirkan negara saya optimis 2030 Indonesia bisa masuk peringkat 7 di dunia. Kita punya orang pintar yang banyak, sumber daya alam juga banyak dan umur rata-rata orang Indonesia sangat produktif. Selain tentunya kita butuh banyak pengusaha bukan butuh banyak seorang politikus," cetusnya.
(wij/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!