Jepang, Negeri Yang Terancam Punah?

Jakarta - Shinzo Abe harus segera bertindak. Kalau Perdana Menteri Jepang itu diam saja, populasi Jepang diperkirakan akan terus menurun dan pada satu titik, terancam akan punah. Berdasarkan penelitian, Jepang akan kehilangan sepertiga populasinya pada 2060 kalau angka kelahiran tak didorong.

Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang mendapati angka kelahiran anak di Jepang terus menurun. Tahun ini angka kelahiran di Jepang adalah 1.037.101, turun 13.705 kelahiran dibandingkan 2012.


Pemerintah bukannya tak melakukan apa-apa. Salah satunya adalah dengan memberikan buku panduan kepada para pemudi di sana untuk mau memiliki anak. Tapi tindakan ini malah diprotes kelompok pembela hak perempuan.


Kalau ingin populasi tetap stabil, angka fertilitas harus dijaga 2,0 per perempuan. Yang terjadi saat ini adalah, bahkan sejak 2005, angka fertilitasnya adalah 1,26 kelahiran per perempuan.


Sementara angka mortalitas alias kematian sangat tinggi. Pada 2012 angkanya mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, yaitu 1.256.254 kematian, naik 3.188 kematian dibandingkan 2011. Angka 2011 juga naik 50.000 kematian dibandingkan 2010.


Ini sudah tahun ke enam di mana angka kematian lebih tinggi daripada angka kelahiran. Jelas ini alarm bagi Jepang.


Alih-alih ambil pusing atas alarm itu, kaum muda Jepang justru kian tak tertarik pada hubungan jangka panjang seperti pernikahan. Ada generasi lelaki yang disebut herbivora, sibuk memikirkan karir atau kehidupan sendiri dan tak memprioritaskan pernikahan dan seks. Kaum perempuannya pun sibuk mengejar karir, meski sesekali bisa juga memenuhi kebutuhan akan seks dengan pacar atau pria baru dikenal di sebuah bar. Next


(DES/DES)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!