Kemudahan Bisnis RI di Bawah Malaysia, Apindo: Penyebabnya Banyak Demo Buruh

Jakarta - Kalangan pengusaha menanggapi soal peringkat kemudahan berbisnis atau 'Doing Business 2014' Indonesia masih jauh lebih rendah daripada Malaysia. Indonesia menempati peringkat ke-120 sedangkan Malaysia berada di posisi ke-6.

Sekjen Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita mengatakan salah satu yang menjadi penyebab buruknya peringkat Indonesia di internasional karena ulah buruh yang sering melakukan demo.


"Salah satu penyebabnya adalah masalah ketenagakerjaan dimana sering sekali ada demo buruh dan banyaknya peraturan yang diterobos oleh para buruh. Hal ini yang menimbulkan kekhawatiwan investor ke Indonesia," kata Suryadi kepada detikFinance, Selasa (29/10/2013).


Padahal yang diperlukan investor agar nyaman berinvestasi adalah kepastian hukum. Menurutnya di Indonesia peraturan sering berubah-ubah apalagi saat perubahan kepemimpinan.


"Kepastian hukum di negara kita itu sering berubah sewaktu-waktu. Kemudian hukum kita tidak tegas dan ruwet," imbuhnya.


Penyebab lainnya adalah penyediaan infrastruktur yang terbatas. Minimnya infrastruktur di Indonesia menyebabkan ekonomi biaya tinggi, sehingga produk yang dihasilkan tidak berdaya saing bahkan kalah dengan produk impor.


"Infrastruktur kita belum siap yang dampaknya biaya mahal ke produksi," katanya.


Berbeda dengan Indonesia, iklim investasi di Malaysia sudah lebih aman dan nyaman. Para investor diuntungkan dengan kapasitas infrastruktur yang jauh lebih baik dan kepastian hukum yang tegas dan jelas.


"Malaysia itu infrastrukturnya baik kemudian nggak ada ribut-ribut demo buruh karena hukum yang tegas di sana. Pemerintah Malaysia juga peduli dengan para investor. Mereka mengundang investor dan menawarkan apa yang investor mau untuk berinvestasi di Malaysia," jelasnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!