Laba CIMB Niaga Sentuh Rp 3,2 Triliun di 9 Bulan Pertama

Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mencatat perolehan laba bersih konsolidasi (tidak diaudit) sebesar Rp 3,21 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2013. Angka ini meningkat sebesar 4% dari periode yang sama tahun 2012 yang mencapai Rp 3,10 triliun.

Perolehan laba bersih ini menghasilkan earning per share (EPS) sebesar Rp 127,80, lebih besar dari angka tahun sebelumnya yang sebesar Rp 123,42.


Kenaikan laba bersih tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 7,51 triliun dan peningkatan pendapatan non-bunga sebesar Rp 2,55 triliun, keduanya tumbuh sebesar 5% dari pencapaian pada periode yang sama tahun lalu, serta pertumbuhan yang melambat atas biaya provisi yang hanya tumbuh 2% (year-on-year/YoY).


Sementara, total aset mencapai sebesar Rp 218,22 triliun, tumbuh 14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 190,62 triliun.


Presiden Direktur CIMB Niaga, Arwin Rasyid, mengatakan di tengah kondisi pasar yang tidak stabil, tekanan likuiditas, serta meningkatnya persaingan dalam memperebutkan dana murah (Current Account and Savings Account), CIMB Niaga telah melakukan penyeimbangan kembali atas portofolionya untuk memperoleh kualitas aset yang lebih baik.


"Kami juga senantiasa memperhatikan dengan seksama dampak dari pertumbuhan kredit dan dana nasabah terhadap margin bunga bersih agar tetap terjaga di tingkat yang baik," kata Arwin dalam siaran persnya, Selasa (29/10/2013).


Hingga akhir September 2013, CIMB Niaga telah menyalurkan kredit sebesar Rp 155,54 triliun, tumbuh 12% YoY. Dari total penyaluran kredit, Perbankan Konsumer memberikan kontribusi terbesar senilai Rp 47,97 triliun (31%), menyusul Perbankan Korporasi sebesar Rp 42,54 triliun (27%), Perbankan Komersial sebesar Rp 34,69 triliun (22%) dan Perbankan Mikro Kecil Menengah (SMME/Small Medium Micro Enterprise) sebesar Rp 30,34 triliun (20%).


SMME merupakan direktorat yang khusus dibentuk di kuartal ketiga 2013 untuk fokus kepada bisnis mikro, kecil dan menengah, yang juga mendukung inisiatif pemerintah Indonesia dalam meningkatkan pemberdayaan komunitas bisnis lokal.


Dari semua segmen kredit, High End Commercial mencatat pertumbuhan sebesar 23% YoY menjadi Rp 34,69 triliun, Mikro Laju tumbuh 22% YoY menjadi Rp 2,38 triliun, dan Commercial Linkage tumbuh 19% YoY menjadi Rp8,72 triliun. Dari sisi Konsumer, Personal Loans mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 80% YoY menjadi Rp1,53 triliun, kredit perumahan tumbuh 13% YoY menjadi Rp 22,54 triliun, sementara kredit automotif tumbuh 10% YoY menjadi Rp 18,70 triliun per 30 September 2013.


Gross non-performing loan (NPL) CIMB Niaga turun 8 basis point (bps) menjadi 2,33%, dan impaired loans ratio juga turun 4 bps menjadi 2,80% dari periode yang sama tahun lalu.


(dru/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!