Chatib Basri Sebut Saatnya RI Pindah dari Pertanian ke Industri

Jakarta -Ke depan penyerpaan tenaga kerja Indonesia tidak bisa lagi bergantung pada sektor pertanian. Alasannya, lahan pertanian yang makin lama semakin sempit. Kondisi ini tidak cukup menampung banyak tenaga kerja.

"Jadi saya rasa kuncinya ke depan, penyerapan tenaga kerja nggak bisa lagi mengandalkan sektor pertanian, kenapa? Karena sektor pertanian itu lahannya terbatas," ungkap Chatib di kantornya, Jakarta, Rabu (5/2/2014).


Saat ini, sektor pertanian mampu menampung sekitar 40% dari tenaga kerja di Indonesia. Namun itu tidak akan bertahan lama, sebab dengan lahan yang juga terbatas, produktivitas akan menurun.


"Kalau tenaga kerjanya banyak, bayangkan banyak banget orang yang di lahan terbatas akibatnya produktivitasnya mengalami penurunan, ini kalau di ekonominya the low of the missing return, tanah kecil dikasih orang bayak akibatnya kepenuhan," paparnya


Harusnya, menurut Chatib, para petani tersebut beralih ke sektor industri. Sebab lahan pertanian juga harus dimodernisasi. Petani tentunya juga akan lebih produktif sebagai pelaku jasa.


"Yang mesti terjadi adalah bagaimana pertanian ini dimodernisasi supaya orangnya pindah ke manufaktur ke jasa, jadi manufakturnya harus tumbuh, manufakturnya harus tumbuh," sebut Chatib


Saat ini sektor manufaktur memang tumbuh berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional 2013 yang sebesar 5,78%. Sehingga peralihan petani ke sektor ini pun menjadi sulit.


"Nah manufakturnya tumbuhnya sedikit di bawah pertumbuhan ekonomi yang 5,78%, akibatnya rasio sektor manufaktur terhadap PDB itu pasti mengalami penurunan," jelas Chatib.


(mkl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!