Dahlan Iskan: Untung Tiba-tiba Ingat Petrofish

Jakarta -Saya hampir saja malu di Campurdarat: tidak bisa menjawab pertanyaan bagaimana mengatasi kesulitan petani ikan di seluruh Tulungagung. Terutama akibat kenaikan harga pakan setelah terjadinya kenaikan kurs dolar.

Pagi itu sebenarnya tidak ada jadwal ke kantor Kecamatan Campurdarat. Tapi karena ada sedikit waktu luang, saya minta dimampirkan. Sekalian ingin ganti celana. Pagi itu saya memang masih menggunakan celana sawah setelah acara tanam padi sistem baru Jajar Legowo yang lagi digalakkan dalam program "yarnen"-nya BUMN.


Dari ruang kerja Pak Camat, sambil ganti celana, saya mendengar riuhnya kelas di ruang sebelah.


"Suara apa itu?" Tanya saya.


"Suara peserta pelatihan PNPM petani ikan," jawab Pak Camat.


Saya pun mencoba melongok ruang rapat yang penuh petani ikan se Kecamatan Campurdarat. Mayoritas perempuan. Ibu-ibu muda. Rupanya mengenal saya. Teriakan dan tepuk tangan mendaulat saya untuk jadi penceramah dadakan.


"Ok. Tapi saya tidak akan ceramah," kata saya. "Pidato sudah tidak penting lagi," kata saya lagi.Next


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!