Perbankan Minta BI Rate Tak Lagi Dinaikkan

Jakarta -Perbankan memandang suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate sudah cukup tinggi. Untuk itu, pihaknya meminta kepada BI untuk tidak lagi menaikkan suku bunganya.

"Kalau dari bank tentu usulkan BI nggak naikkan BI Rate dulu karena kita rasa rate sekarang sudah cukup tinggi," ucap Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib saat ditemui di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (4/2/2014).


Dia menjelaskan, dengan kenaikan BI Rate ini akan berdampak pada kenaikan suku bunga baik suku bunga funding maupun suku bunga kredit.


"Ini tentu bagi debitur itu akan cukup memberatkan dan pada akhirnya akan mempengaruhi bisnisnya bank," kata dia.


Meskipun belum berpengaruh secara signifikan, dia menyebutkan, tingginya suku bunga acuan menyebabkan likuditas perbankan semakin ketat.


"Kalau kita lihat saat ini secara langsung belum ada, tapi secara umum memang BI pun mengharapkan pertumbuhan kredit tahun ini nggak sebesar tahun lalu mengingat likuiditas perbankan saat ini ketat," jelas dia.


Dia menambahkan, muncul kekhawatiran jika BI kembali menaikkan suku bunganya akan berdampak pada permintaan bunga yang lebih tinggi


"Dikhawatirkan kalau BI naikkan BI rate lagi ya customer minta bunga simpanan lebih tinggi lagi," ujar dia.


Terkait hal itu, pihaknya tahun ini hanya menargetkan penyaluran kredit di angka 17% sesuai dengan ketentuan BI sebesar 15-17%.


"Kredit tahun ini target kita sesuai dengan BI, target tumbuh 17%. Fokusnya kita nggak khusus sektor tertentu, baik konsumsi maupun usaha termasuk UMKM, dan credit card," tandasnya.


(drk/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!