Pesawat N219 Dibanderol Hingga Rp 45 Miliar

Jakarta -Pembuatan pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) di Bandung ditargetkan selesai dan mengudara di 2016.

Pesawat asli rancang bangun putra putri Indonesia ini dijual dengan harga antara US$ 3,8 juta hingga US$ 4,5 juta atau sekitar Rp 38 miliar hingga Rp 45 miliar.


"Harganya nanti sekitar US$ 3,8 juta," ungkap Kepala Program N-219 dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Agus Aribowo saat ditemui di Kantor LAPAN Rawamangun, Jakarta, Selasa (25/02/2014).


Menurut Agus, dari segi harga, pesawat N219 akan bersaing dengan pesawat Twin Otter seri 400 buatan Kanada. Spesifikasi pesawat N-219 ini dapat mengangkut 19 penumpang dan mampu mendarat di landasan pendek sepanjang 600 meter.


Pesawat ini menggunakan sepasang mesin PT6A-422 yang masing-masing berkekuatan 850 daya kuda (hp). Dengan spesifikasi ini, maka N-219 sekelas pesawat Twin Otter buatan Kanada.


"Tetapi harga N219 jauh lebih murah dari Twin Otter series 400 yang harganya sekitar US$ 6 juta (Rp 60 miliar). Sama kok spesifikasinya," imbuhnya.


Sementara itu, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia (persero) Andi Alisjahbana mengungkapkan harga pesawat N-219 bisa jauh lebih tinggi dari US$ 3,8 juta.


Harga satu unit pesawat N219 bisa mencapai US$ 4,5 juta. Ia juga mengakui bila spesifikasi N219 dengan Twin Otter series 400 hampir sama.


"Twin Otter itu diproduksi satu perasaan kecil dan desain tidak berubah tahun 60-an. N219 ini desain tahun 2000-an dan muatannya 500 kg jauh lebih besar dibandingkan Twin Otter. Sama penggunaan bahan bakarnya. Target pricenya untuk N219 bisa mencapai US$ 4,5 juta," jelasnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!