Lelaki Ini Sukses Ubah Lego Jadi Dolar

Jakarta -Satu set Lego seri Star Wars dengan bentuk pesawat Millenium Falcon keluaran 2007 pertama kali dirilis dengan harga Rp 5,8 juta. Namun saat ini harga untuk barang yang sama mencapai Rp 45 juta. Apakah itu tanda bahwa Lego bisa menjadi instrumen investasi?

“Lego bisa dikatakan sebagai barang koleksi, sekali produksi tidak akan dibuat ulang. Jadi bisa dibuat investasi,” kata Stephanus Suryawan, anggota Klub Lego Indonesia (KLI).


Namun, tidak semua seri Lego bisa menjadi alat investasi. Menurut Cornelius David Radjali, anggota KLI, Lego dengan seri berlisensi seperti Star Wars yang nilainya terus bertambah. “Setiap produk Lego yang lisensi itu one time production. Setelah diproduksi tidak ada lagi,” katanya.


Untuk Lego yang tergolong langka, harganya pasti terus naik. “Kalau investasi di emas ada turunnya, tetapi Lego tidak ada turunnya. Hanya saja menjualnya agak susah,” kata Stephanus.


Yul Burman, anggota KLI yang fokus pada Lego klasik, menyebutkan tidak semua seri Lego zaman baheula bernilai investasi. “Kalau di Lego vintage, ada beberapa set yang value-nya naik tetapi ada juga yang tidak. Jadi kalau buat investasi bisa iya bisa juga tidak,” sebutnya.


Salah satu seri Lego vintage yang layak investasi, lanjut Yul, adalah monorail keluaran 1990-an. Harga untuk seri ini cukup stabil, bahkan bisa melonjak jika belum pernah dibuka.


“Bekasnya bisa sekitar Rp 4 juta. Kalau yang baru, masih mint dan belum dibuka bungkus maupun bungkusnya, bisa Rp 20 juta,” ujar Yul.Next


(hds/DES)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!