Lawan Kampanye Hitam, Wamendag Bawa Para Petani Sawit ke Eropa

Jakarta -Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi pekan depan akan terbang ke Uni Eropa untuk misi kampanye positif terhadap produk sawit Indonesia.

Selama ini, produk sawit Indonesia seperti biofuel kerap kena kampanye negatif di Uni Eropa. Uni Eropa juga memberikan tuduhan dumping terhadap produk biofuel Indonesia.


"Saya minggu depan akan ke sana (Uni Eropa). Intinya kalau sudah dikenakan dumping ini apalagi masalahnya di Eropa yang selalu pelik perspektif negatif soal biofuel," ungkap Bayu saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan Jalan Ridwan Rais Jakarta, Jumat (7/03/2014).


Dalam kunjungan ke Uni Eropa, Bayu mempunyai misi khusus dan menjelaskan bahwa produk sawit seperti biofuel tidak seburuk yang Uni Eropa tuduhkan.


"Untuk sawit misi saya ada dua yaitu mengajak Eropa melihat secara jernih soal lingkungan itu dan kita terbuka kalau ada riset bersama. Kemudian kita tidak bisa melihat aspek lingkungan, sawit ini instrumental dan sawit ini development bagi kita," imbuhnya.


Bayu akan mengajak para petani sawit Indonesia untuk memberikan informasi kepada para pejabat Otoritas Perdagangan Uni Eropa tentang pentingnya sawit bagi kehidupan mereka. Kemudian akan dijelaskan juga bahwa sawit adalah produk ramah lingkungan.


"Saya akan berangkat dengan beberapa petani bagaimana sawit memberikan dampak positif kepada kehidupan mereka. Kita juga tidak memungkiri ada kasus sosial seperti konflik dengan masyarakat setempat tetapi banyak yang positif. Kemudian bagaimana keseriusaun industri pengguna sawit dalam bermitra dagang dengan Indonesia. Masa kita diganggu terus," tuturnya.


Ia mengancam bila Uni Eropa tetap mengganggu produk sawit Indonesia, maka pangsa pasar sawit Indonesia akan dialihkan ke negara lain atau lebih banyak diserap di dalam negeri.


"Dengan kontrak Pertamina dan PLN itu yang mendekati 4 juta ton, ekspor kita sama sebesar itu ke Eropa yaitu 3-3,5 juta ton. Kalau memang tidak diinginkan ke Eropa kita pindahkan pasarnya," ancam Bayu.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!